Assalamualaikum
warohmatullohi wa barokatuh
Hallo bloggers..
ma’af ya saya jadi jarang posting
artikel di blog saya ini karena tugas kuliah yang semakin menumpuk menjelang
uts . *curhat*
Pada kesempatan kali
ini, saya tertarik untuk memposting tentang KRPL atau Kawasan Rumah Pangan
Lestari .
Guys,,pernah denger
KRPL? Atau bahkan masih bingung apa sih yang dimaksud KRPL itu ? Terus ada
tujuannya nggak ? Apa saja yang ada di dalamnya ? Saya akan mencoba membantu
kalian menemukan jawabannya. Yuk simak bareng
Ketahanan pangan
(food security) kini telah menjadi isu yang mengglobal di Indonesia. Ketahanan pangan itu sendiri merupakan
bagaimana kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin
dari tersedianya pangan yang
cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Pemanfaatan lahan
pekarangan untuk pengembangan pangan rumah tangga merupakan salah satu
alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan rumah tangga. KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari)
adalah suatu rancangan dimana nantinya diharapkan pada rumah penduduk mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumberdaya lokal secara
bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang
berkualitas dan beragam .
Menciptakan segala sesuatu itu tak luput dari tujuan . Nah untuk itu tujuan
dari pembuatan KRPL ini adalah :
1. Dapat meningkatkan ketrampilan
keluarga dan masyarakat dalam hal pemanfaatan lahan pekarangan di perkotaan
maupun perdesaan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayuran dan tanaman obat
keluarga (toga) , pemeliharaan ternak dan ikan, pengolahan hasil serta
pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos.
2. Dapat memenuhi kebutuhan pangan dan
gizi keluarga dan masyarakat secara lestari dalam suatu kawasan .
3. Dapat mengembangkan berbagai
kegiatan ekonomi produktif keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang
bersih dan sehat secara mandiri .
Untuk melestarikan KRPL, para petugas
lapangan setempat dan ketua kelompok agar sejak awal dilibatkan secara aktif
mulai perencanaan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Diharapkan keterlibatan
ini akan memudahkan proses keberlanjutan dan kemandiriannya.
Beberapa faktor lain yang mendukung keberlanjutan KRPL adalah ketersediaan
benih atau bibit, penanganan pasca panen dan pengolahan dan pasar bagi produk
yang dihasilkan.
Lalu bagaimana jika
tidak memiliki lahan yang begitu luas? Tidak
usah khawatir ya guys karena lahan sempitpun kamu masih dapat bereksperimen
lho.. berikut adalah solusinya
· -kawasan rumah penduduk yang berpekarangan sempit
(kurang dari 100 m2, atau tanpa pekarangan, hanya ada teras,
kelompok ini biasanya hanya menggunakan polybag sebagai tanaman pekaranganya
dengan berbagai macam sayuran. Seperti brokoli, kubis, selada dan sebagainya.
· -kawasan rumah penduduk yang berpekarangan sedang
mempunyai luas antara 100 – 300 m2, pada kelompok ini tanaman bisa
menggunakan polybag dan penanaman lansung di lahan dengan membuat bedengan
bedengan.
Selain menggunakan polybag, kamu
juga dapat membuat tanaman dengan cara vertikultur. Apa sih vertikultur itu?
Verikultur merupakan sistem budidaya pertanian yang diterapkan dalam rangka
mengoptimalkan lahan dengan cara memanfaatkan media yang ditempatkan secara
vertikal. Budidaya tanaman dengan cara vertikultur ini terdiri dari tiga macam
yaitu vertikultur bertingkat, vertikultur berdiri, dan vertikultur bergantung.
Vertikultur bertingkat yang dimaksud berarti media ditata sedemikian berjenjang
ke atas dengan menggunakan kaki penompang. Kamu dapat memanfaatkan paralon
bekas atau batang pisang (debog) sebagai medianya. Kemudian vertikultur berdiri
berarti suatu media tanam yang diberdirikan. Lalu yang terakhir vertikultur
bergantung berarti media tanam digantung dengan menggunakan tali atau kawat.
Kamu bisa menggunakan berbagai botol bekas yang sesuai dengan ukuran tanaman.
Vertikultur Bertingkat
Bahan yang
diperlukan:
·
Pipa
Paralon/bambu sepanjang 120 cm
·
Bambu/kayu
sepanjang 100 cm
·
Gergaji/pengebor
·
Penggaris
·
Tali/kawat
kecil
·
Paku
·
Media tanam
(tanah:pasir:kompos dengan perbandingan 1:1:1)
·
Benih/bibit
sayuran
Cara
membuat:
·
Pipa
paralon/bambu sepanjang 120 cm dibelah menjadi dua bagian sama besar.
Apabila bahan yang digunakan adalah bambu maka sekat antar ruas yang berada di
dalam bambu harus di buang dulu.
·
Buat
kaki-kaki dari bambu atau kayu sepanjang 100 cm. Kaki-kaki ini akan digunakan
sebagai penyangga pipa/bambu. Ikatlah menggunakan kawat kecil/tali dan dipaku.
·
Pasang
pipa/bambu secara mendatar. Ikat dan perkuat menggunakan tali/kawat dan paku.
·
Masukkan
media tanam ke dalam pipa paralon.
·
Tebarkan
benih/tanam bibit sayuran ke dalam lobang pipa yang sudah terbuka.
·
Peliharalah
tanaman sesuai dengan jenis sayuran yang ditanam.
Vertikultur Bergantung
Bahan yang
diperlukan:
·
Pipa
Paralon/bambu sepanjang 120 cm
·
Bambu/kayu
sepanjang 100 cm
·
Gergaji/pengebor
·
Penggaris
·
Tali/kawat
kecil
·
Paku
·
Media tanam
(tanah:pasir:kompos dengan perbandingan 1:1:1)
·
Benih/bibit
sayuran
Cara pembuatan:
1. Pipa paralon/bambu dibelah menjadi
dua bagian sama besar. Apabila bahan yang digunakan adalah bambu maka
sekat antar ruas yang berada di dalam bambu harus di buang dulu.
2.
Ikat
pipa/bambu yang sudah dibelah dengan menggunakan kawat/tali. Atur jarak
antar pipa selebar 40 cm.
3.
Pasang
kawat/tali bagian atas ke tempat penggantungan (misal: di bawah atap, dinding)
4.
Masukkan
media tanam ke dalam pipa paralon.
5.
Tebarkan
benih/tanam bibit sayuran ke dalam lobang pipa yang sudah terbuka.
6. Peliharalah tanaman sesuai dengan
jenis sayuran yang ditanam.
Vertikultur Berdiri
Bahan yang
diperlukan:
·
Pipa
Paralon/bambu sepanjang 150 cm
·
Gergaji/pengebor
·
Penggaris
·
Media tanam
(tanah:pasir:kompos dengan perbandingan 1:1:1)
·
Benih/bibit
sayuran
Cara
pembuatan:
1. Ukur pipa paralon yang akan
dijadikan media.
2.
Buat jarak
antar lobang dalam satu baris sepanjang 20 cm. Pada baris lainnya, lobang lebih
rendah 10 cm dimana jarak antar baris tetap 20 cm. Tandai bagian paralon yang
akan dilobangi.
3.
Apabila
bahan yang digunakan adalah bambu maka sekat antar ruas yang berada di
dalam bambu harus di buang dulu. Misal dengan menggunakan linggis.
4.
Lobangi
bagian paralon yang sudah ditandai dengan menggunakan gergaji/pengebor. Lebar
lobang sekitar 2-3 cm.
5.
Buat lobang
sedalam 30 cm di tanah yang menjadi areal penanaman.
6.
Masukkan
pipa paralon yang sudah di lobangi ke dalam lobang di areal penanaman.
Kemudian tutupi dengan tanah. Apabila dirasa kurang kokoh, permukaan
tanah bisa diperkeras dengan semen.
7.
Masukkan
media tanam ke dalam pipa paralon sampai batas atas pipa.
8.
Tebarkan
benih/tanam bibit sayuran ke dalam lobang pipa yang sudah terbuka.
9. Peliharalah tanaman sesuai dengan
jenis sayuran yang ditanam.
Beberapa faktor
kunci yang perlu dicermati untuk keberhasilan dan keberlanjutan secara lestari
dari pengembangan model KRPL ini adalah :
1.
para
petugas lapangan setempat dan ketua kelompok sejak awal harus dilibatkan secara
aktif mulai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Diharapkan
keterlibatan ini akan memudahkan proses keberlanjutan dan kemandiriannya.
2.
ketersediaan
benih/bibit, penanganan pascapanen dan pengolahan, serta pasar bagi produk yang
dihasilkan. Untuk itu, diperlukan penumbuhan dan penguatan kelembagaan Kebun
Benih/Bibit, pengolahan hasil, dan pemasaran. Selanjutnya, untuk mewujudkan
kemandirian kawasan, perlu dilakukan pengaturan pola dan rotasi tanaman
termasuk sistem integrasi tanaman-ternak.
3.
untuk
menuju Pola Pangan Harapan, diperlukan model diversifikasi yang dapat memenuhi
kebutuhan kelompok pangan (padi-padian, aneka umbi, pangan hewani, minyak dan
lemak, buah/biji berminyak, kacangkacangan, gula, sayur dan buah, dan lainnya)
bagi keluarga. Model ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pendapatan
dan kesejahteraan keluarga.
4.
komitmen
dan dukugan serta fasilitasi dari pengambil kebijakan utamanya Pemerintah
Daerah untuk mendorong implementasi model inovasi teknologi seperti model KRPL
tersebut dalam gerakan secara masif di wilayah kerjanya untuk dilaksanakan
secara konsisten merupakan hal penting yang menentukan cepatnya adopsi dan
keberlanjutan model KRPL tersebut.
Selamat
bereksperimen yaa kawan-kawan semoga bermanfaat
Wassalamualaikum
warohmatullahi wa barakatuh.